10 April 2009

Info Kesehatan

Suatu pagi saya bangun dari tidur, hendak pergi ke kamar mandi. Ketika saya berdiri dan hendak berjalan telapak kaki saya merasa sangat sakit. Saya berpikir mungkin saya kecapekan, karena memang kemarin saya banyak berjalanan kaki, atau mungkin saya kurang minum, atau mungkin juga telapak kaki saya bermasalah. Saat itu sambil menahan kesakitan saya mulai berpikir apa kira-kira penyebab sakit di telapak kaki saya. Dan saat itu saya mulai teringat dengan keluhan teman saya yang mengalami kelebihan asam urat. Saya mencoba mengali informasi tentang penyakit satu ini, yang mungkin ini bisa berguna buat kita semua.

Asam Urat
adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Ini juga merupakan hasil samping dari pemecahan sel dalam darah.

Zat Purin
adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan. Lebih banyak terkandung pada hewan, walaupun juga terdapat juga pada jenis sayur dan buah-buahan. Sehingga apabila kita mengkonsumsi makanan yang mengandung zat purin maka zat tersebut akan berpindah dengan sendirinya ke dalam tubuh kita. Sementara zat purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh kita yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu.

Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.

Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan yang tepat dapat diobati sehingga kadar asam urat dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam tubuhnya ada potensi penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengontrol makanan yang dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung purin.

Jenis Makanan yang mengandung zat purin

  • Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak.
  • Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting.
  • Makanan kaleng seperi kornet dan sarden.
  • Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental.
  • Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahannya seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping.
  • Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kembang kol, buncis.
  • Buah-buahan seperti durian, alpukat, nanas, air kelapa.
  • Minuman dan makanan yang mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur, tape, tuak.

Gejala Asam Urat

  • Kesemutan dan linu
  • Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur
  • Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.

Solusi Mengatasi Asam Urat

  • Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.
  • Kontrol makanan yang dikonsumsi.
  • Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu membuang purin yang ada dalam tubuh.


29 Maret 2009

Tips bercerita di depan anak-anak sekolah minggu

Setiap kita tentulah kita ingin ketika kita mendapatkan tugas cerita di sekolah minggu. Cerita yang kita sampaikan ke anak-anak menarik dan dimengerti oleh anak-anak. Namun terkadang kita binggung harus bagaimana, apalagi yang akan kita hadapi adalah anak-anak yang mungkin sedikit “Nakal” atau kritis. Sehingga tak jarang kita merasa menjadi tak percaya diri. Untuk itu di bawah ini saya mencoba membagikan Tips, yang mungkin bermanfaat bagi anda yang sering kebinggungan harus bagaimana dalam bercerita di sekolah minggu.
  1. Awali persiapan anda dalam mempersiapkan bahan cerita dengan doa. Karena bagaimanapun cerita yang akan kita sampaikan adalah Firman Tuhan, sehingga kita harus minta petunjuk Tuhan tentang apa yang akan kita sampaikan.
  2. Kuasai dengan benar cerita yang akan anda sampaikan. Agar ketika anda bercerita anda mampu menyajikan cerita tersebut dengan dramatis. Dengan melakukan tekanan pada kata-kata tertentu serta memperlihatkan mimik muka tertentu. Semisal : Jika anda bercerita tentang orang yang sedang kesakitan, anda bersuara dengan mimik yang tepat untuk memperlihatkan keadaan tersebut.
  3. Usahakan volume suara yang anda keluarkan dapat didengar dengan jelas oleh semua anak di kelas.
  4. Dalam memperbesar atau memperkecil suara haruslah sesuai dengan penjiwaan anda terhadap cerita tsb. Sebab bila ini anda dapat melakukan hal ini maka dengan mudah sekali anda dapat menirukan suaara-suara tertentu, seperti suara anak kecil atau orang tua, suara orang memerintah atau suara lembut seorang ibu, suara orang ketakutan atau suara orang yang sedang marah dsb.
  5. Lakukan gerakan yang sesuai dengan cerita anda. Misal : jika anda bercerita tentang seorang yang sedang berdoa, anda perlu menirukan gaya orang yang sedang berdoa, dsb.
  6. Tataplah mata anak-anak secara bergantian ketika anda bercerita. Karena dengan tatapan mata, anda dapat menarik perhatian anak-anak kepada anda.
  7. Libatkan anak-anak ketika anda bercerita. Misal : Dengan memberikan pertanyaan, menyuruh anak-anak memperagakan hal yang sedang anda ceritakan (menangis, tertawa, dll), membaca ayat yang sedang anda ceritakan, dsb.

Kiranya lewat Tips diatas dapat bermanfaat bagi anda, walaupun tips diatas tidaklah mutlak harus anda lakukan ketika anda bercerita. Namun setidaknya dapat menjadi masukan yang positif bagi anda dalam bercerita. Akhir kata ingatlah selalu bersama Tuhan kita dapat melakukan perkara-perkara besar. Selamat melayani. Tuhan Yesus memberkati, amin....!!!

28 Maret 2009

Kenalkan Tuhan kepada anak-anak

Ada orang-orang yang menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah Kristen karena mereka ingin anak-anak mereka memperoleh pendidikan Kristen meskipun mereka sendiri bukan orang Kristen. Namun pertanyaannya apakah apakah anak-anak mereka ini kelak menjadi Kristen ???

Anak-anak membutuhkan lebih dari sekadar nilai-nilai Kristen. "Mengkristenkan" mereka tidaklah cukup. Apa pun itu tidak akan benar-benar cukup, kecuali pengalaman Kristen yang dialami secara pribadi dan sungguh-sungguh. Mereka membutuhkan persekutuan dengan Tuhan, Pribadi yang menciptakan mereka. Tuhan jauh lebih mengenal dan mengasihi mereka daripada kita. -- tapi jika ada Pribadi yang lebih mengasihi mereka, maka tentu saja mereka harus mengenal-Nya, bukan?

Kita hidup di dunia yang begitu menakutkan. Ada banyak sekali pengaruh-pengaruh buruk di luar sana yang dapat menghancurkan anak-anak, baik secara fisik, mental, emosional, atau secara spiritual. Ada banyak hal yang menakjubkan juga di dunia ini -- dan semuanya berasal dari Tuhan, Pencipta segala yang baik. Cara yang paling bisa diandalkan untuk melindungi anak-anak kita supaya tidak menjadi sasaran pengaruh buruk dan supaya mereka memeroleh hal-hal yang baik adalah dengan membimbing mereka kepada Pribadi yang akan memberikan fondasi yang kuat dalam hidup mereka.

Amsal 3:6 menasihati kita untuk mengakui-Nya di dalam segala jalan kita dan Dia akan mengarahkan jalan kita. Sudah pasti setiap orang tua menginginkan anaknya bisa melewati dunia yang berbahaya ini dengan bimbingan seorang Pribadi yang akan memimpin mereka ke segala yang benar, baik, dan bermanfaat. Jika kita menginginkannya, kita sendiri harus mengakui Tuhan di hadapan mereka sejak mereka masih kanak-kanak. Sehingga kemungkinan besar mereka akan mengakui Tuhan seiring mereka bertumbuh dewasa. Anak-anak yang paling manis dan lugu pun dapat masuk ke jalan yang salah saat mereka melalui masa-masa labil di usia remaja mereka. Jujur, saya akan sangat takut mengambil risiko membesarkan anak pada masa-masa ini tanpa mereka memiliki pengetahuan akan Tuhan dan rencana-rencana-Nya untuk hidup mereka.

Saya sering menjumpai banyak orang tua yang membiarkan anaknya memutuskan sendiri saat mereka dewasa nanti apakah mereka akan pergi ke gereja atau tidak. Hal ini hanyalah usaha untuk menghindari kewajiban dan itu tidak akan berhasil. Mungkin hanya ada sedikit anak yang tumbuh tanpa pengaruh Kristen yang kemudian mencari Tuhan sendiri. Namun, hal tersebut sama saja dengan berjudi, pasalnya ada banyak kemungkinan yang mungkin akan terjadi. Mereka membutuhkan peran orang tua untuk menunjukkan jalannya. Bahkan, mengirim anak-anak Anda ke sekolah minggu atau kegiatan-kegiatan gereja yang lain pun tidaklah cukup. Mereka perlu tahu bahwa kekristenan adalah sesuatu yang Anda yakini dan seriusi -- bahwa kekristenan adalah sesuatu yang bukan hanya bermanfaat di masa kecil, tapi juga di sepanjang hidup seseorang. Jika tidak, mereka hanya akan percaya pada Tuhan seperti halnya mereka percaya pada sinterklas, kelinci Paskah, dan peri gigi.

Kita menemukan hikmat lagi di dalam kitab Amsal, di mana kita diperintah untuk "mendidik orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu" (Amsal 22:6).

Jelas, tidak ada kebijakan asuransi dalam mendidik anak. Kita tidak dapat menjamin bahwa anak-anak kita tidak tersesat meski kita telah dengan setia menuntun mereka di jalan yang benar. Akan tetapi, kesempatan mereka untuk berjalan di jalan yang benar akan meningkat tajam jika kita mau dengan konsisten menujukkan mereka jalan kepada Tuhan dan mendorong mereka untuk menjadikan Allah sebagai Tuhan dalam hidup mereka. Tuhan akan memberi mereka petunjuk hidup, makna, dan pemenuhan hidup. Tanpa Tuhan, hidup akan menjadi sebuah jalan simpang-siur yang mustahil untuk dilalui, yang terlalu membingungkan sehingga anak-anak berjalan kian-kemari tanpa tujuan, dan dengan mudahnya menjadi mangsa orang-orang yang berniat jahat, yaitu mereka yang sudah tercengkeram dalam lingkaran musuhnya Allah.

Tanpa Tuhan juga, apa pun yang ditawarkan dunia seakan-akan hampa dan tak berarti. Bahkan anak-anak yang sepertinya memiliki banyak potensi dan masa depan yang cerah dapat merasakan adanya jurang kehampaan yang besar dalam jiwa mereka.

Jika Tuhan tidak disertakan dalam kehidupan anak-anak, mereka mungkin mencoba mengisi hidup mereka dengan banyak hal -- baik dan jahat -- dalam usaha untuk mencapai kepuasan atas kebutuhan mereka. Tapi pada akhirnya, tidak ada yang lebih berarti daripada Tuhan yang adalah pusat dari segalanya.

Mungkinkah itu yang menjadi alasan mengapa banyak anak muda pada zaman ini sangat tidak bahagia, bahkan sangat tertekan? Mungkinkah hal itu ada hubungannya dengan sikap mereka yang cenderung merusak diri? Mungkinkah hal itu yang menjadi alasan mengapa bunuh diri menjadi hal umum di kalangan para remaja dan muda dewasa?

Jika kita tidak berhasil memberikan makna paling pokok yang mereka butuhkan dalam hidup mereka, berarti kita membiarkan mereka jatuh terperosok, tak peduli seberapa banyak kesenangan duniawi, pengetahuan, kesempatan, dan keberuntungan yang mungkin dapat diberikan kepada mereka. Sudah menjadi tanggung jawab kita sendiri untuk membuat anak-anak kita mengenal Tuhan. Dia adalah Batu Karang yang teguh di mana semua kehidupan harus dibangun di atasnya supaya bisa bertahan dari badai hidup dan menjadi cahaya yang memberi inspirasi kepada sesama yang menjalani kehidupan di masa yang akan datang.
Amin...!!!

Masa kanak-kanak


Sebagian besar orang tua menganggap anak pada masa kanak-kanak adalah sebagai usia yang mengundang masalah atau usia sulit. Dimana masa kanak-kanak merupakan masa-masa yang sulit bagi orang tua karena pada masa ini anak-anak sedang mengembangkan kepribadian yang unik dan menuntut kebebasan. Selain itu pada sebagian orang tua juga menganggap anak pada masa kanak-kanak sebagai masa mainan karena anak mudah menghabiskan sebagian besar waktu juga bermain dengan mainannya.
Namun bagi kami anak pada masa kanak-kanak adalah masa di mana anak-anak mempelajari dasar-dasar prilaku sosial, iman, serta kasih sebagai persiapan bagi penyesuaian diri pada waktu mereka dewasa.
Apabila dari sejak kecil anak-anak di biasakan beribadah, berdoa, suka memberi, saling melayani, dsb. Maka ketika mereka dewasa mereka akan memiliki jiwa dan perbuatan yang menyenangkan bagi manusia terlebih bagi Tuhan. AMIN !!!